KHUTBAH JUMAT MENJAGA BUMI: AMANAH KEKHALIFAHAN DAN TANGGUNG JAWAB MORAL MANUSIA

KHUTBAH JUMAT

“MENJAGA BUMI: AMANAH KEKHALIFAHAN DAN TANGGUNG JAWAB MORAL MANUSIA”

Oleh Rahmadi Wirantanus, M.Pd

 

KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَعَزَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَأَذَلَّ الْكَافِرِيْنَ، وَنَصَرَ عِبَادَهُ الْمُوَحِّدِيْنَ، وَجَعَلَ فِي طَاعَتِهِ سَعَادَةَ الْمُتَّقِيْنَ، وَفِي عِصْيَانِهِ هَلَاكَ الظَّالِمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِلٰهُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الصَّادِقُ الْأَمِينُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ الطَّاهِرِينَ وَأَصْحَابِهِ الرَّاشِدِينَ، وَمَنْ سَارَ عَلَىٰ دَرْبِهِمْ وَاتَّبَعَ نَهْجَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَقَدْ قَالَ

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Puji syukur, alhamdulillahi rabbil alamin, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah swt berikan kepada kita semua, mulai dari nikmat Islam, sehat, dan nikmat sempat untuk menunaikan kewajiban shalat Jumat ini.   Shalawat dan salam semoga senantiasa mengalir kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad saw;  Semoga kita semua termasuk umat yang dibanggakan olehnya, dan termasuk umat yang berada di barisan orang-orang yang akan mendapatkan syafaat darinya. Amin ya Rabbal alamin.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Sudah menjadi kewajiban bagi kami sebagai khatib untuk senantiasa menyampaikan wasiat takwa. Maka dengan ini, kami mengajak diri sendiri dan kepada seluruh jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Dengan sebenar benar arti taqwa kepadanya yakni berusaha ikhtiar sekuat tenaga untuk taat menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala laranganNya.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Perlu kita sadari bersama, bahwa saat ini kita sedang berada di salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam, yaitu bulan Rajab. Bulan yang memiliki kedudukan khusus di sisi Allah swt, dan termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan.     Maka sudah sepantasnya bagi kita, menjadikan bulan Rajab ini sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan, membersihkan hati, serta menjauhkan diri dari segala bentuk dosa dan perbuatan zalim, baik zalim kepada Allah, zalim kepada diri sendiri, kepada manusia lainya maupun zholim kepada alam dengan prilaku Fasad fil Ard, perusak bumi.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Pada hari ini, kita hidup di tengah tantangan global yang serius, yaitu krisis lingkungan dan perubahan iklim. Bencana alam yang meningkat, cuaca ekstrem, banjir, kekeringan, dan rusaknya ekosistem bukan lagi isu masa depan, tetapi kenyataan hari ini.

Islam telah jauh hari mengingatkan manusia tentang tanggung jawab ekologis. Allah ﷻ berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Kata khalifah bukan hanya berarti pemimpin, tetapi penjaga, pengelola, dan penanggung jawab bumi. Maka merusak alam, mengeksploitasi tanpa batas, dan abai terhadap lingkungan sejatinya adalah pengkhianatan terhadap amanah Ilahi.

Allah juga mengingatkan:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا

“Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.”
(QS. Al-A’raf: 56)

Kerusakan lingkungan bukan hanya persoalan teknis, tetapi krisis moral dan spiritual. Ketika keserakahan mengalahkan amanah, maka alam merespons dengan bencana.

Rasulullah ﷺ bahkan menanamkan etika ekologis dalam hal paling sederhana. Beliau bersabda:

إِذَا قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمُ الْفَسِيلَةُ فَلْيَغْرِسْهَا

“Jika kiamat terjadi sementara di tangan salah seorang dari kalian ada bibit tanaman, maka tanamlah.” (HR. Ahmad)

Hadis ini menunjukkan bahwa menjaga lingkungan adalah ibadah, bahkan di saat dunia hampir berakhir.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Isu lingkungan bukan hanya urusan aktivis atau pemerintah, tetapi tanggung jawab moral setiap Muslim. Terlebih bagi kita yang memegang amanah sebagai aparatur negara, pendidik, dan pemimpin masyarakat.

Islam mengajarkan keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal nyata. Maka menjaga lingkungan dapat dimulai dari hal sederhana:

  • Mengelola sampah dengan benar
  • Menghemat air dan energi
  • Menolak korupsi sumber daya alam
  • Menjaga hutan, sungai, dan tanah sebagai titipan Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

“Kebersihan adalah bagian dari iman.” (HR. Muslim)

Kebersihan bukan hanya badan, tetapi juga lingkungan hidup.

Jamaah sekalian,

Jika umat Islam benar-benar mengamalkan nilai amanah, adil, dan rahmah terhadap alam, maka Islam akan tampil sebagai solusi peradaban, bukan sekadar simbol ritual.

Mari kita perbarui niat: menjadi hamba Allah yang taat, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, dan menjadi penjaga bumi bagi generasi yang akan datang.

KHUTBAH KE 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى   وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ   اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ   عِبَادَ اللّٰهِ،إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Disampaikan di Masjid Al-Mujahidin Perum Tambakrel

Tanggal  : 26 Desember 2025/ 6 Rajab 1447 H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *